Suty Karno Sering Lupa Kakinya Sudah Dipotong: Apa yang Ingin Dipegang

Table of content:
Aktris senior Suty Karno kini tengah menjalani proses pemulihan setelah mengalami amputasi pada kakinya akibat komplikasi diabetes. Kondisi kesehatan yang membaik memberikan harapan untuk kehidupan yang lebih baik meskipun ia harus beradaptasi dengan kenyataan baru tersebut.
Dalam suasana yang penuh kedamaian, Suty mengungkapkan bahwa ia masih merasakan nyeri di area kaki yang sudah diamputasi. Menurut penjelasan medis, kondisi ini adalah hal yang umum terjadi pada penderita diabetes yang telah menjalani amputasi.
Pemulihan Suty Karno Pasca Amputasi Kaki Karena Diabetes
Suty terlihat penuh semangat meskipun harus berjuang melawan rasa sakit yang mengganggu. Ia mengakui masih merasa bingung ketika mencoba menyentuh bagian yang telah hilang dari tubuhnya.
“Kapan rasa sakit ini akan hilang, Dok?” adalah pertanyaan yang sering ia sampaikan kepada dokter. Saty memahami bahwa setiap individu memiliki pengalaman yang berbeda dalam menghadapi proses penyembuhan ini.
Upaya Suty untuk memijat bagian kaki yang hilang menunjukkan ketegangan emosi yang ia rasakan. Tentu saja, tindakan itu mengundang tawa sekaligus keharuan saat ia menyadari kakinya tidak lagi ada.
Kehidupan Baru Suty Setelah Menjalani Amputasi
Suty bertekad untuk menjalani hidup dengan penuh semangat meskipun harus terbiasa dengan kehilangan. Adik Rano Karno ini mengungkapkan bahwa ia berusaha untuk tidak membiarkan kondisi fisiknya menghalangi kebahagiaannya.
“Tidak ada yang bisa mematahkan semangat saya untuk terus hidup,” tegasnya dalam wawancara. Pengalaman yang sulit ini ternyata tidak membuat Suty kehilangan cintanya pada kehidupan.
Dalam perjalanan menyembuhkan diri, Suty juga berbagi tips kepada orang-orang yang mengalami hal serupa. Ia mendorong untuk tetap berpikiran positif dan mengandalkan dukungan dari orang-orang terkasih.
Perjuangan dan Dukungan dari Keluarga dan Teman
Dukungan dari keluarga dan teman-teman sangat berarti bagi Suty dalam proses pemulihannya. Kehadiran mereka membantu menguatkan mental dan emosional, yang sangat diperlukan di saat-saat sulit seperti ini.
Setiap kali Suty merasa putus asa, ia teringat akan pesan dari keluarganya untuk tetap tegar. “Mereka selalu memberi motivasi, itu yang membuat saya kuat,” ujarnya dengan mata berkilau.
Saty juga menyadari bahwa setiap orang memiliki cara masing-masing untuk menyikapi kehilangan. Baginya, berbagi pengalaman dan mendengar cerita dari orang lain sangat membangun semangat dan harapan.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now