Total Korban Meninggal Ponpes Runtuh Jadi 46, Terdapat 4 Potongan Tubuh
            Table of content:
Proses pencarian korban dari runtuhan gedung Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, masih berlangsung intensif. Hingga malam tanggal 5 Oktober, jumlah korban yang ditemukan mengalami peningkatan, dengan 46 orang meninggal dunia, di mana empat di antaranya adalah potongan tubuh yang sulit diidentifikasi.
Menurut Emi Freezer, Kasubdit RPDO Bencana dan Kondisi Membahayakan Manusia, upaya evakuasi oleh tim gabungan berhasil mengeluarkan 20 jenazah dalam satu hari pemeriksaan. Pencarian ini dilakukan dengan semangat dan dedikasi tinggi di seluruh sektor reruntuhan gedung yang terkena dampak.
“Terdapat 20 jenazah, termasuk tiga di antaranya yang berhasil diekstrikasi sebagai body part,” jelas Freezer, memberi informasi terbaru kepada media. Proses evakuasi ini menjadi prioritas bagi tim SAR dan Basarnas yang bergabung dalam misi pencarian ini.
Pentingnya Koordinasi dalam Proses Evakuasi Korban
Dalam situasi bencana seperti ini, koordinasi antar tim penyelamat sangatlah krusial. Tim dari berbagai instansi berkumpul untuk memberikan bantuan dan mengevakuasi korban dari tumpukan puing gedung yang runtuh.
Langkah-langkah pembersihan puing difokuskan pada sisi utara bangunan, di mana banyak bagian yang tidak terintegrasi dengan struktur utama. Hal ini diungkapkan oleh Freezer, yang menekankan bahwa tanpa strategi yang baik, proses pencarian bisa terhambat.
Sejumlah teknik dan alat modern digunakan untuk mempercepat proses evakuasi, termasuk menggunakan alat berat untuk mengangkat puing-puing yang besar. Keberhasilan dalam mengevakuasi korban sangat bergantung pada kerjasama antara berbagai tim di lokasi bencana.
Identifikasi Korban dengan Tim DVI Polda Jatim
Korban yang telah dievakuasi kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya untuk proses identifikasi oleh Tim DVI Polda Jawa Timur. Proses ini menjadi sangat penting untuk memberikan kejelasan kepada keluarga yang menunggu kabar tentang sanak saudara mereka.
Emi Freezer menjelaskan, tim DVI akan melakukan identifikasi yang mendalam untuk memastikan bahwa setiap korban dapat dikenali dengan jelas. Proses ini, meski sulit, sangat diperlukan mengingat beberapa di antara korban ditemukan dalam kondisi yang tidak utuh.
“Kami berharap, melalui proses ini, keluarga dapat segera menerima informasi tentang keberadaan orang yang mereka cintai,” ujar Freezer, menekankan rasa empati tim kepada para keluarga yang berduka.
Runtuhnya Gedung dan Penyebab Kejadian Tragis
Kejadian runtuhnya gedung dimana Pondok Pesantren Al Khoziny berada terjadi pada sore hari, saat ratusan santri tengah melaksanakan Salat Ashar. Gedung yang ambruk itu adalah gedung tiga lantai yang masih dalam tahap pembangunan.
Pihak berwenang kini sedang melakukan penyelidikan untuk menemukan penyebab pasti dari runtuhnya gedung tersebut. Mereka sangat berhati-hati dalam mengumpulkan bukti dan kesaksian untuk mencegah kejadian serupa terjadi lagi di masa depan.
Keberadaan ratusan santri yang berada di tempat tersebut ketika gedung ambruk menambah tragedi ini. Para penyelamat berupaya keras untuk menemukan semua korban yang terjebak di bawah reruntuhan.
Statistik Korban Selama Proses Evakuasi
Sampai saat ini, menurut laporan, total jumlah korban yang ditemukan berjumlah 150 orang. Dari jumlah tersebut, 104 di antaranya berhasil diselamatkan dalam keadaan hidup.
Namun, 46 orang dinyatakan meninggal, dengan empat di antaranya berstatus sebagai potongan tubuh. Mengenai 17 orang yang belum ditemukan, masih ada harapan mereka bisa dievakuasi seiring dengan berlalunya waktu dan kelanjutan misi pencarian yang dilakukan oleh tim.
“Kami terus berkomitmen untuk melakukan yang terbaik dalam menyelesaikan pencarian ini,” kata Nanang Sigit, Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya, menegaskan komitmen tim untuk memberikan hasil terbaik.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now








