Walkot Surabaya Edukasi 165 Anak Tanpa Menggunakan APBD dengan Anggaran Rp25 M

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, baru-baru ini memaparkan sejumlah pencapaian yang berhasil diraih oleh pemerintahannya. Salah satu prestasi yang cukup mencolok adalah keberhasilan menguliahkan 165 anak di ibu kota provinsi Jawa Timur tanpa menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Hal ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah kota untuk mendukung pendidikan melalui berbagai sumber yang ada.

Dalam kesempatan tersebut, Eri Cahyadi menjelaskan bahwa penguliahkan tersebut dibiayai sepenuhnya oleh dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari pengusaha setempat. Pendanaan yang bersumber dari CSR menunjukkan adanya kerjasama yang baik antara pemerintah dan dunia usaha dalam mengatasi permasalahan sosial di masyarakat.

Pada acara Leadership Forum Pilar Nusantara di Menara Bank Mega, Jakarta, Eri juga menggarisbawahi bahwa pencapaian ini merupakan bagian dari berbagai program strategis yang dijalankan untuk memenuhi delapan visi utama pemerintahan Presiden. Dengan menetapkan tujuh fokus pembangunan, Eri berharap dapat menciptakan perubahan yang signifikan di Kota Surabaya.

Baca Juga:

Dua Warga Gowa Tewas Ditikam Tetangga Karena Musik Keras

Fokus Pembangunan yang Ditetapkan oleh Pemerintah Kota Surabaya

Eri Cahyadi menegaskan pentingnya evaluasi terus-menerus terhadap tujuh fokus pembangunan yang telah ditetapkan. Fokus ini terdiri dari pengurangan kemiskinan, pengangguran, angka kematian ibu dan bayi, serta stunting. Dengan begitu, setiap program yang diterapkan tetap relevan dengan kebutuhan masyarakat di Surabaya.

Sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan sumber daya manusia, Eri menyebutkan bahwa pemerintah kota tidak hanya mengandalkan APBD, tetapi juga melibatkan stakeholder lainnya. Dengan demikian, pengembangan pendidikan dan kesehatan bisa diperluas tanpa membebani keuangan daerah secara langsung.

Dia menegaskan bahwa kepala daerah seharusnya mampu menciptakan sistem yang inklusif dan melibatkan berbagai pihak. Pengorbanan dalam kepemimpinan bukanlah hal yang asing, melainkan sebuah kewajiban untuk kesejahteraan rakyat.

Baca Juga:

Pramono Tegaskan Nama Tanggul Baswedan Tak Akan Diganti

Peran CSR dalam Meningkatkan Pendidikan di Surabaya

Sumber pendanaan dari CSR ini menandakan bahwa sektor swasta juga memiliki peran signifikan dalam meningkatkan layanan publik. Eri Cahyadi mengungkapkan bahwa sejak tahun 2023, dana sebesar Rp25 miliar telah dialokasikan untuk membantu anak-anak yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi. Pendekatan ini memfasilitasi pendidikan tanpa harus menguras anggaran daerah.

Dengan dukungan dari pengusaha setempat, pemerintah kota dapat menciptakan program-program yang lebih berkelanjutan. Inisiatif ini juga meningkatkan kesadaran pengusaha terhadap tanggung jawab sosial mereka di masyarakat. Dengan kolaborasi ini, diharapkan bisa tercipta lingkungan yang lebih kondusif untuk pendidikan.

Ketika masyarakat merasa terlibat dan pemerintah berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, hasilnya bisa lebih memuaskan. Berbagai lulusan yang menerima bantuan pendidikan ini akan menjadi aset berharga bagi pembangunan kota di masa depan.

Baca Juga:

Merapi Luncurkan Awan Panas Guguran 6 Kali dengan Jarak Terjauh 2,5 Km

Strategi Eri Cahyadi dalam Mewujudkan Asta Cita Presiden

Dalam menjalankan roda pemerintahan, Eri Cahyadi berbicara mengenai strateginya untuk mewujudkan Asta Cita Presiden. Menurutnya, delapan visi ini harus diterjemahkan dalam bentuk kebijakan yang praktis dan aplikatif di kehidupan sehari-hari masyarakat. Oleh karena itu, setiap tahapan pembangunan perlu disesuaikan dengan kebutuhan riil di lapangan.

Keberanian untuk merombak lembaga dan departemen yang tidak menunjukkan kinerja memuaskan pun menjadi salah satu ciri kepemimpinannya. Hal ini menunjukkan komitmen Eri untuk mendorong efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan program-program yang ada.

Dengan begitu, pemerintah daerah tidak hanya menjadi pengawas, tetapi juga berperan sebagai penggerak perubahan sosial yang lebih baik. Pemimpin harus memiliki visi yang jelas agar setiap langkah yang diambil dapat membawa dampak positif secara luas.

Baca Juga:

Menunduk Saat Diperiksa dan Disebut Menyesal Terjerat Narkoba